Rabu, 08 Mei 2013

e-KTP: Proyek Mega Korupsi Dan Suap Menyuap (Bag 4)


By on 06.50

e-ktp
1. Eng ing eeng... Kita bahas e-KTP lagi. Ini memang proyek yang sangat strategis : tekan korupsi, pencucian uang, penghindaran pajak, ..

Untuk bagian sebelumnya silahkan baca di  e-KTP: Proyek Mega Korupsi Dan Suap Menyuap bagian 1, bagian 2, bagian 3

2. e-KTP juga menyajikan data yang lebih akurat tentang kependudukan. Hapus modus penipuan tertentu, mafia perbankan, dll juga cegah kawin ilegal

3. Dan yang terpenting e-KTP dan SIN (Single Identification Number) akan bantu terwujudnya pemilu /pilpres yang bersih. Eliminasi suara palsu

4. Proyek eKTP telan biaya 5.8 T + 1.04 T = 6.9 Triliun. Hasilnya? Amburadul, jutaan e-KTP aspal, kualitas rendah, security rapuh, telat dst

5. Penyebab utama semua kebusukan dan keborokan pelaksanaan e-KTP itu adalah : KKN. Pejabat dan kontraktornya sama-sama Mafia dan Korup!

6. Bahkan salah satu owner dan dirut perusahaan anggota konsorsium PNRI yaitu Paulus Tanos dan istrinya dikabarkan sudah buron.

7. Kenapa terjadi MALAPETAKA pada proyek yang sangat vital dan strategis itu? Semuanya disebabkan KKN. Mulai dari awal sudah bersekutu dengan setan!

8. Semuanya dimulai dari penyusunan dan pengurusan anggaran di DPR

9. Kami sudah pernah bahas di kultwt sebelumnya bagaimana Peran Andi Narogong di dalam Proyek e-KTP ini. Sebar suap dari uang korupsi Baju Hansip

10. Dari keuntungan > 50% di Proyek Baju Hansip, Andi N ajak KKN lagi pejabat-pejabat Kemendagri, komisi II dan Banggar DPR RI. Korupsi berjamaah

11. Setelah ada kepastian DPR meloloskan anggaran Rp 5,9 triliun untuk proyek e-KTP, Andi lalu mengumpulkan para pejabat dan anggota DPR

12. Pada pertemuan di Hotel Sultan dan Crown pada Juni 2010, atau satu tahun sebelum tender dilakukan oleh Kemendagri, semua pihak sepakat

13. Semua sepakat untuk merancang rekayasa proses tender sehingga kemenangannya tidak jatuh ke pihak lain (lawan/peserta tender)

14. Pihak-pihak yang hadir itu diantaranya, ahli IT dari BPPT termasuk Fahmi yang kemudian menjadi ketua tim teknis panitia tender

15. Juga PLT Dirjen Administrasi Kependudukan Irman (yang statusnya masih sebagai tersangka dalam proyek uji petik e-KTP pada 2009)

16. Ada Dirut PNRI Isnu Wijaya (pimpinan konsorsium pemenang tender saat ini), Johannes Marlin dan Paulus Tanos

17. Johanes Marlin adalah distributor AFIS L1 di RI yang alatnya dipakai dalam proyek e-KTP saat ini. Sekarang dia babak belur dihujat rakyat

18. Paulus Tanos ini diajak karena ia pengusaha kaya yang ngaku-ngaku sebagai sohib lama Mendagri. Dia biasa bisnis/rekanan di PLN.

19. Proyeknya itu salah satunya pembangkit listrik tenaga bumi bersama Chevron. Ia juga punya kantor 1.000 meter2 di Pasific Place, SCBD

20. Tanos diajak supaya bisa ikut siapkan biaya awal proyek e-KTP dan lobi ke pejabat-pejabat Kemendagri

21. Trio Andi Narogong, Paulus Tanos, dan Irman menjadi pemegang peran sentral dalam proses lelang proyek e-KTP ini

22. Ruko di Jl. Fatmawati pun jadi tempat membuat spesifikasi peralatan yang akan dibeli pemerintah sejak 1 Juli 2010 hingga Februari 2011

24. Artinya, dua pekan sebelum pengumuman lelang diumumkan, 21 Feb 2010, spesifikasi barang yang akan dipakai lelang sudah disiapkan. TOP Deh! Hehe

25. Semua rekanan yang akan ikut tender sudah diikutsertakan di dlm tim pembuat spesifikasi agar match dengan apa yang diinginkan pemerintah nanti

26. Sumber kami menyebutkan tim pembuat spesifikasi itu dipimpin oleh Dedi Priyono, yang merupakan kakak kandung Andi Narogong.

27. Paulus Tanos yang ketika itu tidak punya bendera, membeli PT Sandipala yang dalam keadaan bangkrut seharga 15 M dari Harry Sapto

27. Tanos segera mengurusi proses dan perizinannya. Sebagian besar pegawainya di-PHK dan diganti pegawai baru

28. Seluruh perizinan, termasuk dari BIN bisa diperoleh secara cepat. Diduga mungkin ada bantuan atau jasa baik Keala BIN yang lama

29. Pada Januari 2011, Irman memerintahkan agar dibuat tiga konsorsium yang mengikuti tender, yaitu 1) PNRI 2) Astra, dan 3) Murakabi

30. Tentu saja dengan mempersiapkan dan menyepakati Konsorsium PNRI sebagai pemenang saat lelang e-KTP dilakukan nantinya

31. Konsorsium PNRI itu terdiri dari : PNRI, LEN, Succofindo, Quadra & Sandipala. 5 perusahaan inilah yang kerjakan e-KTP Rp. 6.9 Triliun itu

32. Succofindo memang sudah sejak awal ikut mempersiapkan tender e-KTP. Sementara Quadra merupakan balas jasa ke pejabat-pejabat Depdagri

33. Balas jasa itu adalah bantuan uang dari Quadra saat Ditjen Minduk, Depdagri tersandung audit BPK. Quadra beri 2 M utk urunan suap BPK

34. Quadra juga bantu uang pengganti 2 Milyar ke Kas Negara untuk menggantikan uang perjalanan dinas dll. yang tidak dipertanggungkawabkan Minduk

35. Pejabat-pejabat Ditjen Minduk yang korup tersebut akhirnya lolos dari jeratan hukum karena damai alias suap audit-audit dan petinggi BPK

36. Perlu diungkap siapa-siapa auditor dan petinggi BPK yang trima uang suap dari Ditjen Minduk itu? Entar aja ya..biar sport jantung dulu mereka hehe

37. Akhirnya "Persekutuan Setan Dalam Kejahatan" ini sukses. Konsorsium Percetakan Negara RI (PNRI) ditetapkan sebagai pemenang lelang e-KTP

38. Konsorsium PNRI diputuskan sebagai pemenang tender meski tawarkan harga 5.8 Triliyun. Padahal pesaing-pesaingnya lebih rendah : 4.7 T s/d 4.9 T

39. Peserta lain yakni Konsorsium Solusi dan Konsorsium PT. Telkom pun tumbang. Kalah secara membingungkan. Tapi semuanya "aman-aman" saja

40. Kok bisa? Kok gak diusut? Kok gak dibatalkan? Kok gak ditangkap ? Hehe .. siapa yang berani lawan Istana & Golkar yang bersatu padu? MERDEKA !!





Kicauan Politik

Melihat lebih cermat dari sudut pandang berbeda tanpa terbawa arus

0 komentar:

Posting Komentar